Saturday, November 3, 2012

Sepucuk Rindu Teruntuk Ayah

Hai Yah, apa kabar? Semoga ayah sekeluarga baik-baik selalu. Aku dan Ibu, alhamdulillah, so far baik-baik aja.

Yah, nggak kerasa ya udah setahun kita nggak pernah komunikasi lagi. Terakhir yang kucatat itu tanggal 12 September 2011. Bukan aku nggak mau, tapi memang nampaknya kemarin-kemarin itu bukan waktu yang tepat untuk kita saling menyapa. Oiya, tapi bagaimana kita mau saling berbagi informasi kalau ayah sendiri (sepertinya) nggak mau menegurku. Setidaknya di message facebook. Lucu ya yah, kita cuma bisa komunikasi lewat social media aja. Seolah-olah kita ini ayah-anak yang super gaul, padahal satu-satunya media yang memungkinkan buat komunikasi ya itu aja. Mungkin karena ada barrier dan gap yang lebar itulah jadinya kita kayak gini.

Yah, tau nggak, aku pengin cerita tentang banyak hal sama ayah. Baru sempat soalnya kemarin-kemarin akunya juga sibuk. Karena aku memang bukan pendongeng yang baik, makanya aku nulis ini ke ayah. Moga-moga ayah nggak kaget ya pas (kalo) baca ini. Aku sengaja nggak mau nulis ini lewat message FB. Maksudnya biar keliatan keren kalo aku punya blog. Huehehehe... *maaf anaknya agak narsis*